Tarian ku tarian mu tarian kita semua

Rabu, 22 Desember 2010

Tari Legong Keraton

Tarita - 2002
Sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari Gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya luwes atau elastis dan kemudian diartikan sebagai gerakan lemah gemulai (tari). Selanjutnya kata tersebut di atas dikombinasikan dengan kata "gong" yang artinya gamelan, sehingga menjadi "Legong" yang mengandung arti gerakan yang sangat terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Sebutan Legong Kraton adalah merupakan perkembangannya kemudian. Adakalanya tarian ini dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan tokoh Condong sebagai pembukaan dimulainya tari Legong ini, tetapi ada kalanya pula tari Legong ini dibawakan satu atau dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para penarinya kecuali Condong.
 
Sena - Anggi - Tarita
Gamelan yang dipakai mengiringi tari Legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Lakon yang biasa dipakai dalam Legong ini kebayakan bersumber pada:
  • cerita Malat khususnya kisah Prabu Lasem,
  • cerita Kuntir dan Jobog (kisah Subali Sugriwa),
  • Legod Bawa (kisah Brahma Wisnu tatkala mencari ujung dan pangkal Lingganya Siwa),
  • Kuntul (kisah burung),
  • Sudarsana (semacam Calonarang),
  • Palayon,
  • Chandrakanta dan lain sebagainya.
Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari:
  • Papeson
  • Pangawak
  • Pengecet, dan
  • Pakaad
Beberapa daerah mempunyai Legong yang khas, misalnya:
  • Didesa Tista (Tabanan) terdapat jenis Legong yang lain, dinamakan Andir (Nandir).
  • Di pura Pajegan Agung (Ketewel) terdapat juga tari Legong yang memakai topeng dinamakanSanghyang Legong atau Topeng Legong.
Daerah - daerah yang dianggap sebagai daerah sumber Legong di Bali adalah:
Tarita - 2002

Penari: Tarita
Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar